Sejak kemunculan berita dari Project Veritas tentang ‘whistleblower’ (pelapor) yang memberanikan diri mengungkapkan bahwa Pfizer menggunakan sel janin bayi yang sudah diaborsi dalam proses pengujian vaksin yang mereka produksi, kalayak rame media alternatif Amerika pun menjadi gempar.
Melissa Strickler, seorang auditor kualitas manufaktur untuk perusahaan Pfizer, mengekspos beberapa email internal mereka. Dia merasa ngeri dengan informasi yang terdapat dalam email tersebut. Dia memutuskan untuk berbicara kepada Project Veritas tentang apa yang dia temukan – penggunaan sel janin dari bayi yang diaborsi untuk menguji vaksin COVID-19 mereka. Ini adalah sebagian dari email dari petinggi dalam menagement perusahan tersebut:
From the perspective of corporate affairs,” [Pfizer Senior Director of Worldwide Research Vanessa] Gelman wrote in one email, “we want to avoid having the information on fetal cells floating out there … The risk of communicating this right now outweighs any potential benefit we could see, particularly with general members of the public who may take this information and use it in ways we may not want out there.
In another email exchange between Advait Badkar, senior director of the Novel Delivery Technologies group within Pfizer’s Biotherapeutics Pharmaceutical Sciences organization, Gelman can be seen admitting to Badkar that, “One or more cell lines with an origin that can be traced back to human fetal tissue has been used in laboratory tests associated with the vaccine program.”
She warned him that, “We have been trying as much as possible to not mention the fetal cell lines.”
Terjemahannya:
Dari perspektif urusan korporat,” [Pfizer Senior Director of Worldwide Research Vanessa] Gelman menulis dalam satu email, “kami ingin menghindari informasi tentang sel-sel janin beredar di luar sana … Resiko dalam komunikasi berkenaan dengan hal ini sekarang ini memberatkan kemungkinan keuntungan yang kita bisa lihat, terutama dengan anggota masyarakat umum yang mungkin mengambil informasi ini dan menggunakannya dengan cara yang mungkin tidak kita inginkan di luar sana.
Dalam pertukaran email lain antara Advait Badkar, direktur senior grup Teknologi Pengiriman Novel dalam organisasi Ilmu Farmasi Bioterapi Pfizer, Gelman dapat dilihat mengakui kepada Badkar bahwa, “Satu atau lebih garis sel dengan asal yang dapat ditelusuri kembali ke jaringan janin manusia telah digunakan dalam tes laboratorium yang terkait dengan program vaksin.”
Dia memperingatkannya bahwa, “Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menyebutkan garis sel janin tersebut.”
Apa yang tidak disadari Strickler adalah bahwa informasi tentang sel janin yang digunakan untuk vaksin COVID-19 bukanlah hal yang baru dan hal ini sudah diketahui oleh para ilmuwan dan peneliti. Makalah tentang teknik pembuatan vaksin COVID-19, termasuk penggunaan sel janin, dipublikasikan secara online setidaknya sejak Mei 2020, dia juga tidak tahu bahwa dia hanya menemukan sebagian kecil dari skandal besar yang selama ini disembunyikan dari publik.
Dalam berbagai tahap pengembangan dan pembuatan vaksin, beberapa vaksin COVID-19 menggunakan sel-sel yang awalnya diisolasi dari jaringan janin (sering disebut sebagai sel janin), beberapa di antaranya awalnya berasal dari janin yang diaborsi. Penggunaan garis sel janin sangat sensitif dan topik penting dalam beberapa komunitas agama dan di antara individu dengan keprihatinan tentang etika menggunakan bahan yang diperoleh dengan cara ini.
Mengapa Garis Sel Janin Yang Sudah Diaborsi Digunakan Dalam Proses Pembuatan Vaksin?
Menurut sejarah Garis Sel Janin yang selama ini digunakan adalah berasal dari dua kasus aborsi elektif (dipilih) pada tahun 1960-an dan 1970-an dan hasilnya telah digunakan untuk membuat vaksin untuk penyakit seperti hepatitis A, rubella, dan rabies.
Garis sel janin yang digunakan untuk menghasilkan beberapa vaksin COVID-19 secara potensial berasal dari dua sumber:
HEK-293: Garis sel ginjal yang diisolasi dari janin yang diaborsi pada tahun 1973 (asal tidak diungkapkan, baik dari keguguran spontan atau aborsi elektif).
PER.C6: Garis sel retina yang diisolasi dari janin yang diaborsi pada tahun 1985.
Untuk mengembangkan dan memproduksi beberapa vaksin, perusahaan farmasi lebih memilih garis sel manusia daripada sel lain karena:
1) virus membutuhkan sel untuk tumbuh dan virus cenderung tumbuh lebih baik di dalam sel yang berasal dari manusia daripada hewan (karena menginfeksi manusia),
2) sel janin dapat digunakan lebih lama dari jenis sel lain,
3) sel janin dapat dipertahankan pada suhu rendah, memungkinkan para ilmuwan untuk
terus menggunakan garis sel dari beberapa dekade yang lalu.
Jenis – jenis Vaksin Covid-19 dan Garis Sel Janin Yang Diaborsi:
Pfizer, Moderna, dan Sinovac menggunakan garis sel HEK-293 dalam tes pembuktian konsep mereka untuk melihat apakah instruksi genetik yang terkandung dalam vaksin ini akan diambil secara efektif dan menghasilkan protein lonjakan (Spike Protein) yang dibutuhkan.
Johnson & Johnson mengandung garis sel PER.C6 (berasal dari sel retina embrionik manusia, berasal dari jaringan retina janin berusia 18 minggu yang diaborsi pada tahun 1985) dan garis sel HEK-293, untuk memproduksi dan menguji (masing-masing) vaksin adenovirus Janssen mereka.
AstraZeneca menggunakan sel HEK293T untuk mengembangkannya, seperti yang dilakukan oleh dua perusahaan lain yang vaksinnya telah disetujui, CanSino Biologics dan Gamaleya Research Institute (vaksin Sputnik V). Selain itu AstraZeneca juga menggunakan MRC-5, garis sel janin lain yang awalnya diperoleh dari jaringan paru-paru janin berusia 14 minggu yang diaborsi pada tahun 1966.
Artikel ini telah meliputi aspek agama dan moral dari vaksin Covid 19. Untuk informasi ilmiah dan data tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Covid 19, silahkan baca artikel berikut:
CEK FAKTA | Semua Vaksin Aman?
CEK FAKTA | Vaksin Bekerja dengan Baik? Mencegah Covid? Mencegah Penyebaran?
__________
Sumber:
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6027112/
–https://verafiles.org/articles/vera-files-fact-sheet-use-fetal-cell-lines-vaccine-research
–https://en.wikipedia.org/wiki/HEK_293_cells
–https://www.gmp-creativebiolabs.com/per-c6-cell-lines_74.htm