Semua data dan penjelasan penting dari karya kami selama 1 tahun yang dipublikasikan di investigasi.org dan yang telah diajukan sebagai bukti dalam gugatan vaksin kini tersedia dalam bentuk eBook. Dalam 103 halaman ini dengan daftar isi praktis, Anda dapat menemukan semua informasi penting tentang Covid19, vaksin dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia bersama dengan WHO dan WEF.
Kami menjual ebook ini dengan harga Rp. 20.000 dan semua hasil penjualan akan digunakan untuk mendukung upaya gugatan kami melawan kejahatan medis terhadap kemanusiaan.
Cara memesan eBook Analisis Lengkap Resiko-Manfaat Vaksin Covid19:
1. Transfer Rp. 20.000 ke rekening berikutnya:
Bank BTPN: 90021015790 a.n. Ted Hilbert
Jenius Cashtag: $investigasiorg
Gopay dan OVO: 081294055112 a.n. Ted Hilbert
Dari BCA bisa juga gunakan Virtual account BCA untuk:
OVO: 39358081294055112
Gopay: 70001081294055112
2. Kirimkan bukti pembayaran ke WhatsApp 0819 5247 1822
3. Anda akan menerima balasan dengan lampiran eBook dalam 24 jam
Rincian dan Daftar Isi:
Ebook: Analisis Lengkap Resiko-Manfaat Vaksin Covid19
Penulis: Ted Hilbert
Dalam ebook ini kita akan melihat semua aspek Covid19 dan vaksinnya, untuk menentukan apakah vaksin ini diperlukan dan apakah memberikan manfaat lebih dari risiko. Isi ebook ini langsung diambil dari bahan bukti yang diberikan dalam gugatan “Hentikan Mandatory Vaksinasi Covid19” terhadap Presiden dan Menteri Kesehatan RI.
Selengkapnya gugatan tersebut dengan Nomor 61/G/TF/2022/PTUN.JKT di PTUN Jakarta dapat dilihat pada link artikel berikut:
Update Gugatan “Mandatory Vaksinasi Covid 19”: Dokumen dan Penjelasan
Data dalam ebook ini bersumber langsung dari berbagai pemerintah dan jurnal ilmiah dan tautan yang dapat di klik ke semua sumber disediakan untuk memudahkan verifikasi semua data.
Daftar Isi
Halaman Isi
3 BAGIAN I: Resiko / bahaya dari Covid19
3 Penyakit Penyerta
4 Umur
7 Standardisasi Resiko
8 Perbandingan dengan penyakit penyebab kematian lainnya:
Covid19 bukan “keadaan luar biasa yang membahayakan”
9 Masalah Data
13 Kesimpulan
15 BAGIAN II: Efektivitas Vaksin Covid19
15 Vaksin tidak mencegah infeksi dan penularan
17 Vaksin tidak mencegah infeksi, penularan, rawat inap dan kematian
31 Vaksinasi Covid19 tidak menciptakan kekebalan kelompok
37 Uji Klinis semua vaksin
38 Masalah Data
41 Kesimpulan
44 BAGIAN III: Keamanan Vaksin Covid19
44 Uji Klinis
46 Studi dan data ilmiah
52 Vaksin dapat menyebabkan infeksi Covid19 menjadi lebih parah
55 BAGIAN IV: KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) / VAERS
55 Data resmi pemerintah VAERS/KIPI dari AS, UE
59 Beberapa contoh hasil otopsi yang membuktikan kematian akibat vaksin Covid19
59 Database KIPI Para Penggugat dengan 100+ Kasus parah dan fatal di Indonesia
60 KIPI tidak dianggap serius di Indonesia
60 Media Sosial
61 Liputan media
62 BAGIAN V: Kasus Tertentu: Otopsi Trio Fauqi
63 BAGIAN VI: Kasus tertentu: Ibu Hamil
71 BAGIAN VII: Kasus tertentu: Penyintas Covid19 / Natural Immunity
76 BAGIAN VIII: Data: Kasus dan kematian menurun dari puncak Delta
78 BAGIAN IX: Data tertentu: Booster
82 BAGIAN X: Mutasi Virus
85 BAGIAN XI: Kontrak Vaksin
87 BAGIAN XII: Kegagalan untuk mengambil tindakan pencegahan
91 BAGIAN XIII: Kesehatan Mental
93 BAGIAN XIV: Analisis risiko-manfaat
98 BAGIAN XV: Informed Consent
99 BAGIAN XVI: World Health Organization (WHO)
Pendahuluan
Jika kita berasumsi bahwa Covid19 adalah virus yang sangat berbahaya bagi semua orang atau sebagian besar masyarakat, dan vaksin yang aman dan efektif tersedia, pemerintah dapat berargumen bahwa mereka mungkin memiliki dasar hukum untuk mewajibkannya dan bahwa hak asasi individu serta Pasal 5 Undang-Undang kesehatan dapat dikesampingkan demi kepentingan umum. Menolak vaksin seperti itu tidak akan masuk akal, egois dan membahayakan orang lain. Untuk mengetahui apakah ini benar, kami telah melakukan penelitian ekstensif menggunakan data resmi dan ilmiah yang tersedia serta berkonsultasi dengan para ahli dan membuat dokumen yang menyajikan data dan temuan kami dalam bentuk analisis risiko-manfaat.
Aspek utama yang perlu dipertimbangkan untuk analisis tersebut adalah bahaya aktual dari virus Covid19 serta keamanan dan efektivitas vaksin. Aspek penting lainnya adalah transparansi kebijakan dan semua data terkait serta potensi konflik kepentingan dari pembuat kebijakan.
Temuan penelitian dan analisis kami benar-benar mengejutkan. Bahaya dari Covid19 telah dibesar-besarkan secara dramatis sejak awal melalui informasi yang salah, data yang dimanipulasi, dan kampanye propaganda ketakutan yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam sejarah. Masyarakat telah dibuat untuk percaya bahwa Covid19 adalah virus yang mematikan dan berbahaya bagi semua orang sedangkan pada kenyataannya hanya sejumlah kecil orang yang rentan terpengaruh dan secara keseluruhan Covid19 tidak jauh lebih berbahaya daripada Flu. Diketahui juga sejak awal “pandemi” Covid19 siapa yang berada dalam bahaya dan bagaimana mengurangi atau mencegah dampaknya pada mereka.
Beberapa vaksin kemudian dikembangkan dalam waktu singkat, semuanya diklaim sangat efektif dan terbukti aman. Pada kenyataannya itu adalah kebohongan yang terang-terangan dan disengaja. Uji klinis vaksin Covid19 yang sangat cacat dan dimanipulasi dengan sengaja tidak menunjukkan keefektifan apa pun dan mengungkapkan masalah keamanan yang ekstrem. Semua vaksin tersebut disetujui oleh BPOM tanpa pengujian dan bahkan tanpa validasi data dari produsen vaksin. Pemerintah menandatangani kontrak yang luar biasa dengan produsen vaksin yang memberi mereka kekebalan penuh dari tanggung jawab atas konsekuensi apa pun dari vaksinasi. Saat vaksinasi massal dimulai, segera terlihat jelas bahwa vaksin tersebut melukai dan membunuh banyak orang, tetapi alih-alih mengakuinya dan menghentikan vaksinasi, industri “cek fakta”, yang didanai oleh industri vaksin dan pemerintah, diciptakan untuk menekan dan menyembunyikan semua data dan informasi tentang bahaya vaksin.
Telah diketahui jauh sebelum Covid19 bahwa vaksinasi massal di tengah pandemi tidak dapat berhasil dan sebaliknya akan memperburuk pandemi dengan menyebabkan mutasi dan varian yang resisten terhadap vaksin. Ini tentu saja terjadi dengan Covid19 dan sebagai konsekuensi dari vaksinasi massal yang sembrono, pertama Delta kemudian Omicron dan sekarang Omicron BA.4 dan BA.5 muncul dan benar-benar resisten terhadap vaksin. Jika vaksinnya aman (yang sebenarnya tidak), vaksinasi massal telah membuat vaksin tidak berguna dan tidak dapat lagi melindungi orang yang rentan.
Saat ini, Juni 2022, data dari seluruh dunia menunjukkan efektivitas vaksin negatif terhadap infeksi, penularan, rawat inap, dan kematian. Vaksin membuat orang lebih rentan terhadap Covid19 dan memperburuk “pandemi”. Mereka merusak sistem kekebalan tubuh dan membuat orang yang divaksinasi tidak bisa mengembangkan kekebalan terhadap Covid19.
Vaksin Covid19 bersifat eksperimental, berbahaya, dan tidak efektif. Memberikan vaksin ini kepada siapa pun adalah pelanggaran terhadap semua prinsip dan etika medis, mewajibkannya adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kami percaya bahwa data kami membuktikan secara pasti bahwa resiko dari vaksin Covid19 jauh lebih tinggi dari manfaatnya dan kewajiban vaksin tersebut membahayakan masyarakat. Berdasarkan prinsip Salus Populi Suprema Lex (Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi), vaksinasi Covid19 atau setidaknya kewajibannya harus segera dihentikan.