Fenomena Para Atlet Berjatuhan Dan Kasus Gagal Jantung Setelah Vaksinasi Covid-19
Dalam beberapa minggu bahkan beberapa hari terakhir ini, dunia perolah-ragaan digemparkan dengan fenomena – fenomena yang tidak biasa dibandingkan dengan berita – berita yang selama ini dimuat dalam kolom Olah Raga. Fenomena para atelet yang terjatuh pingsan secara mendadak diberbagai peristiwa beberapa pekan belakangan ini menimbulkan pertanyaan – pertanyaan dari berbagai kalangan. Berbagai belahan dunia memberitakan bahwa para altet mereka terjatuh pingsan dan bahkan banyak yang meninggal di arena pertandingan.
Seperti dimana kita ketahui bahwa seorang atlet bukanlah orang – orang yang malas dan makan sembarangan. Mereka adalah orang – orang yang termasuk dalam kategori terdidik dengan kedisiplinan tinggi dalam menjaga dan memprioritaskan kesehatan mereka. Untuk makan pun mereka punya aturan – aturan porsi yang khusus dan nutrisi yang tinggi. Para atlit terutama atlit – atlit profesional dari berbagai bidang olah raga apapun sudah terlatih dan ditempa untuk mempunyai stamina luar biasa di berbagai medan pertandingan.
Dalam artikel: https://freewestmedia.com/2021/11/26/at-least-69-athletes-collapse-in-one-month-many-dead/ (Artikel dalam bahasa Indonesia: Klik di sini) kita bisa temukan kumpulan daftar setidaknya ada 69 altit yang terjatuh pingsan dalam 1 bulan terakhir (bulan Oktober) dan banyak dari mereka yang meninggal dunia.
Sesuai yang dilansir dalam artikel diatas telah menunjukkan bahwa laporan tentang atlet yang tiba-tiba pingsan telah meningkat tajam belakangan ini. Masalah jantung seperti peradangan jantung sering menjadi salah satu penyebab dari efek samping vaksin Covid yang diketahui telah mengancam jiwa.
Dugaan banyaknya presentase atlit – atlit yang sudah menerima vaksinasi penuh sangatlah banyak dan dugaan inipun dibuktikan dari hasil diagnosa para dokter profesional yang menangani mereka.
Gagal jantung, Miokarditis dan Periokarditis sebagai sebagian dari efek samping “vaksin” Covid-19.
Sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita pelajari perbedaan arti antara Miokarditis dan Periokarditis.
Miokarditis adalah kondisi yang melibatkan peradangan pada otot jantung. Gejalanya bisa termasuk demam dan kelelahan, serta sesak napas dan jenis nyeri dada yang sangat spesifik. Pasien cenderung mengatakan dada mereka lebih sakit ketika mereka bersandar ke depan. Rasa sakit cenderung mereda ketika mereka bersandar.
Perikarditis adalah pembengkakan dan iritasi pada jaringan tipis seperti kantung yang mengelilingi jantung Anda (perikardium). Perikarditis sering menyebabkan nyeri dada yang tajam dan terkadang gejala lainnya. Nyeri dada terjadi ketika lapisan perikardium yang teriritasi saling bergesekan.
Para ahli telah menemukan peningkatan kasus serangan jantung. Mereka telah mengamati bahwa pasien dengan diabetes, tekanan darah, dan kondisi kesehatan penyakit jantung sangat rentan akan serangan virus Corona.
Menurut para ahli, beberapa kondisi penyakit jantung yang dapat menimbulkan risiko lebih tinggi pada pasien COVID-19 yang antara lain merupakan pasien lanjut usia dengan penyakit arteri koroner, hipertensi, ataupun diabetes. Penyakit jantung yang terdapat pada wanita hamil, para pasien yang memiliki gagal jantung, kardiomiopati, dan para pasien dengan penyakit jantung sianotik kongenital atau bentuk obstruktif kardiomiopati hipertrofik juga memiliki kerentanan yang berresiko lebih tinggi ketika mereka terinfeksi virus corona.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (yang dikenal dengan nama CDC) juga memberikan pernyataan mereka berkenaan dengan meningkatnya kasus Gagal Jantung.
Laporan mengenai kasus Peradangan Jantung yang jumlahnya melonjak tajam muncul setelah masyarakat menerima vaksinasi Covid-19. Kategori masyarakat yang mengalami Peradangan Jantungn tersebut adalah kalangan pria muda yang telah menerima dosis kedua vaksin mRNA.
Sekitar 130 juta orang di Amerika Serikat telah menerima kedua dosis dari salah satu vaksin mRNA.
Ada 283 kasus peradangan jantung yang diamati setelah dosis vaksin kedua pada mereka yang berusia 16 hingga 24 tahun dalam data VAERS. Hal itu dibandingkan dengan ekspektasi 10 hingga 102 kasus untuk rentang usia tersebut berdasarkan tingkat insiden latar belakang populasi AS.
Dalam penggalian data investigasi kami ternyata Pemerintah Inggris pun juga memuat laporan baru mengenai kasus Miokarditis dan Perikarditis yang terjadi di negara mereka.
Berikut ini adalah sebagian rangkuman data yang kami lansir dari website resmi Pemerintah Inggris tersebut:
Dua pertiga kasus miokarditis terjadi pada pria, dan pria secara signifikan lebih muda (usia rata-rata 33) dibandingkan dengan wanita. Jenis miokarditis yang paling umum adalah miokarditis limfositik akut, sering disebabkan oleh infeksi virus.
Laporan tentang miokarditis dan perikarditis setelah vaksinasi dengan vaksin COVID-19 telah diterima oleh Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA).
Per tanggal 17 November 2021jumlah laporan penderita Miokarditis dan Perikarditis setelah menerima vaksinasi:
* Pfizer:
– Miokarditis 432 laporan
– Perikarditis 332 laporan
* Moderna:
– Miokarditis 101 laporan
– Perikarditis 57 laporan
* AstraZeneca:
– Belum diketahui jumlah pasti laporan mengenai Miokarditis dan Perikarditis.
Per tanggal 17 November 2021 tingkat laporan keseluruhan di semua kelompok usia:
* Pfizer:
– Miokarditis 10 per juta dosis
– Perikarditis 7 per dosis
* Moderna:
– Miokarditis 36 per juta dosis
– Perikarditis 21 per juta dosis
Pada mereka yang berusia di bawah 18 tahun, tingkat peradangan jantung yang dilaporkan (miokarditis dan perikarditis) adalah 10 per juta dosis (dosis pertama atau dosis tidak diketahui) vaksin Pfizer. Vaksin Pfizer COVID-19 direkomendasikan untuk digunakan pada kelompok usia ini.
Untuk informasi yang lebih lanjut anda bisa mengakses di: Data Pemerintah Inggris
Resiko Peningkatan Sindrom Koroner Akut ( Acute Coronary Syndrom (ACS)) Pada Pasien Setelah Vaksinasi COVID-19
Risiko mengembangkan sindrom koroner akut (ACS) meningkat secara signifikan pada pasien setelah menerima vaksin mRNA COVID-19, menurut laporan yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah American Heart Association (AHA) 2021, yang diadakan pada tanggal13 hingga 15 November 2021.
Penelitian ini melibatkan 566 pria dan wanita (1:1) berusia 28-97 tahun, yang merupakan pasien dalam praktik kardiologi preventif. Semua pasien menerima Tes Jantung PULS baru 2-10 minggu setelah vaksin COVID-19 kedua mereka. Hasil tes ini dibandingkan dengan skor PULS dari 3-5 bulan pravaksinasi. Tes Jantung PULS mengukur beberapa biomarker protein, termasuk faktor pertumbuhan hepatosit [HGF], Fas terlarut, dan IL-16, dan menggunakan hasilnya untuk menghitung skor risiko 5 tahun untuk ACS baru. Skor PULS meningkat dengan elevasi di atas normal. Semua peserta menerima tes ini setiap 3-6 bulan selama 8 tahun.
Dari pravaksinasi ke pascavaksinasi, kadar IL-16 meningkat dari 35=/-20 menjadi 82=/-75 di atas normal. Fas terlarut menunjukkan peningkatan dari 22±15 menjadi 46=/-24 di atas normal. HGF naik dari 42±12 menjadi 86±31 di atas normal. Akibatnya, skor risiko ACS PULS 5 tahun meningkat dari 11% menjadi 25%. Pada saat laporan itu diterbitkan, perubahan tersebut telah berlangsung selama 2,5 bulan atau lebih setelah dosis vaksin kedua beredar.
Kesimpulan Sementara:
Program vaksinasi yang baru – baru ini diperkenalkan di seluruh dunia, yang seharusnya bertujuan untuk mengurangi morbiditas, mortalitas, dan penyebaran penyakit ternyata malah bisa menjadi bumerang yang sangat fatal bagi mereka yang menerimanya.
Orang – orang yang tadinya sehat segar bugar, makan dan tidur teratur, plus kesehatannya termonitor secara rutin seperti para atlet – atlet profesional kelas atas tersebut ternyata bisa terserang penyakit gagal jantung dan bahkan meninggal setelah menerima vaksinasi penuh Covid-19.
Para atlet yang berada di level atas dibayar jutaan dolar untuk tetap bugar dan sehat. Jika sejumlah besar dari mereka mengalami masalah jantung pasca-vaksinasi dan bahkan banyak juga yang meninggal setelah menerima vaksinasi Covid-19, hal itu bisa menjadi pertanda buruk bagi kita semua yang tidak menjaga kebiasaan hidup sehat seperti mereka.
Tonton: Kompilasi Video 75 atlet yang pingsan tiba-tiba dan meninggal: Video
Untuk penelitian Ilmiah terbaru dan publikasi tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Covid19, silahkan baca ini: Artikel
Untuk data terbaru dari AS, Inggris, dan UE tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Covid19, silahkan baca ini: Artikel
Untuk informasi dan data umum tentang keamanan vaksin Covid19, silahkan baca ini: Artikel
__________________________________
Referensi:
- https://freewestmedia.com/2021/11/26/at-least-69-athletes-collapse-in-one-month-many-dead/
- https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/circ.144.suppl_1.10712
- https://www.redvoicemedia.com/video/2021/11/mrna-covid-jabs-dramatically-increase-heart-risks-up-almost-250-dr-john-campbell/
- https://odysee.com/@HacKerSonS:2/Heart-Attack-Data-Withheld:b
- https://www.thecardiologyadvisor.com/home/topics/acs/acute-coronary-syndrome-acs-biomarkers-mrna-covid19-vaccine/
- https://www.yalemedicine.org/news/myocarditis-coronavirus-vaccine
- https://fos-sa.org/?p=7119
- https://www.gov.uk/government/publications/myocarditis-and-pericarditis-after-covid-19-vaccination/myocarditis-and-pericarditis-after-covid-19-vaccination-guidance-for-healthcare-professionals
- https://www.mdpi.com/2077-0383/10/4/603
- https://www.gov.uk/government/publications/coronavirus-covid-19-vaccine-adverse-reactions/coronavirus-vaccine-summary-of-yellow-card-reporting
- https://www.reuters.com/article/factckeck-coronavirus-fifa-idUSL1N2SL1NJ
- https://www.mirror.co.uk/sport/football/news/adama-traore-sheriff-champions-league-25541132
- https://sovren.media/video/more-footage-of-athletes-collapsing-on-the-court-428.html
- https://sovren.media/video/dozens-of-pro-athletes-suddenly-experiencing-cardiac-arrest-290.html
- https://www.ctvnews.ca/health/coronavirus/heart-inflammation-in-young-men-higher-than-expected-after-pfizer-moderna-vaccines-u-s-cdc-1.5464486